Senin, 20 Oktober 2014

Menghadapi Pressing


Biasanya kita sering mengalami tekanan dalam bekerja. entah dari atasan, dari mitra kerja, juga dari client. Tekanan disini bisa bermacam2 seperti keharusan menyelesaikan tugas secara cepat, handling berbagai mcam tugas, memanage client dsb

saya baru 3 bulan bekerja dan sempat sgock mengalami tekanan2 dari berbagai pihak. tapi sadar diri ini namanya dunia kerja, jadi pasti di semua tempat begini adanya, hhe

menghadapi pressing ini mudah2 susah, apalagi menyadari bahwa diri saya sangat moody.
saya belajar membaca lingkungan, perlahan tapi pasti, sbg "newbie" saya berusaha betah dengan lingkungan kerja saya ini. berikut ini saya coba terapkan menghadapi tekanan :

1. SENYUM
 terkadang emosi nggak terkontrol kalo denger suara sumbang orang2, siapapun itu. mau temen kerja mau atasan bahkan klien. karena suasana hati saya emang asli moody banget, saya menekannya biar nggak meledak dengan senyum., iya cuman senyum, makin bete justru senyumnya harus makin lebar. hehehe, jadi biar suasana gak makin tegang
2. MENEKAN SUARA
maksudnya, kalo dari pihak sana (bc : orang lain/atasan/clien/rekan) nadanya sudah tinggi, maka perlu mengimbangi dengan suara yang halus dan lembut. tersenyum, buat nada yang halus. jangan sela bicara lawan
3. ISTIGHFAR (as Muslim)
dari luar perlu senyum dan nada halus, maka dr dalam hati perlu istighfar, huehehe menentramkan hati mendinginkan hati sendiri
4. POSISIKAN DIRI SENDIRI SALAH (MENGALAH)
ini salah satu ilmu yang aku timbang dari temen lama, jauhi ilmu "pengeyelan" artinya secara gamblang jangan selalu angkuh merasa diri paling benar. Saya sendiri menyadari ada ego untuk nggak mau kalah dan salah, sudah pasti ada. Mencari berbagai pembenaran, tapi lebih baik memposisikan diri mengalah, barulah saat diberi waktu untuk mengutarakn argumen sampaikan runtutan kronologi nya.


Jumat, 03 Oktober 2014

SEORANG LELAKI....


lama tak kujumpai dirimu...
lelaki dengan wajah yang lugu,
lelaki dengan mata sayu,
lelaki dengan senyum ragu,
begitu sederhana
lelaki tanpa keakuan, apa adanya
lelaki yang polos
tanpa rayu untuk menggugahku
hebat
sungguh jujur, aku suka
tanpa kemunafikan
mana kusangka, hingga kini kamu membelengguku
istimewa
tanpa paksa aku jatuh padamu
harapku, dan mungkin harapmu, kamu pelabuhanku
lelakiku.. yang selalu merindu
lelaki yang kurindu
kamu dan aku kini jauh, tanpa pandang
tanpa sentuh, 
kamu kurasa ditiap khayalku
lihat gambarmu lagi, 
kulihat kamu lagi menari di mimpi yang aku cipta
disini, ruang khusus tercipta buat kamu
kamu datang tiap waktu,
lelakiku, seorang lelaki dengan senyum lugu, sipu malu, aku rindu

-MCA-





Minggu, 21 September 2014

new world (2)

sempet untuk buka blog lagi
kali ini lanjut cerita untuk "New World" ku

awalnya lulus STM aku masuk di sebuah CV. bergerak di bidang properti. tapi baru 2 hari aku hengkang, dan sodara ku ngajak ke JAkarta,. that's why skrg aku bs nyasar sampe jakarta. hhew
aku agak ragu buat jalan ke Jakarta sini

then...
aku masuk di sebuah PT advertising. sampai detik ini aku ngetik , aku masih di perusahaan ini. temen2 disini friendly. dan bikin seneng aja, walau yg namanya newbie pasti ada rasa canggung. tapi so far aku seneng bgt tiap harinya. gak ngerasa kurang2 apa2 selain kurang lngkap karna jauh dr keluarga dan pacar :')

dan lebih exciting nya aku punya kesmpatan blajar macem2. sampe jd freelance motret ke sirkuit. and I think it'was Awesome guys!!! soalnya aku cewek hhe



Jumat, 12 September 2014

New World :)

Im come Baaaacckkk !!!!  ({})

long time no see..aku balik lagi buka blog ini. iseng sih lagi sempet aja pas kerja. ceile kerja hueehe

udah 3 bulan kerja , dan 3bulan yg lalu masih anak STM. ya begitu lah

awesome! baru kerasa greregt nya kalo udh di dunia kerja. Udah bukan anak STM yg tiap hari ke sekolah cuman kongkow2 nggosip *ibu2 ^^v

sekarang pun hijrah ke Jakarta. :'( LDR-an
LDR sama keluarga sama pacar. dan itu nyesek bgt
tapi tetep kudu setrong karna yg dilakuin ini..., jauh2an gini juga buat ngebahagiain mereka. --> so sad

ini new world. new place. ceritanya bertransformasi gaes :v
enough :)

Senin, 23 April 2012

jetlag

What time is it where you are?
I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin' for the phone to ring
It's gettin’ lonely livin’ upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin' to figure out the time zones makin' me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's driving me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged

What time is it where you are?
Five more days and I'll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone
I've been keepin' busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Tryin' to figure out the time zones makin’ me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Is so jet lagged

I miss you so bad [x5]
I wanna share your horizon
I miss you so bad
And see the same sunrising
I miss you so bad
Turn the hour hand back to when you were holding me.

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad
I miss when you say good morning
But it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it's drivin' me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Is so jetlagged
Is so jetlagged

Senin, 19 Maret 2012

CERITA TANPA AKHIR



Bagaimana aku dapat membencimu
Kau terlalu indah untuk kulukai
Kau terpantas untuk kupilih
Kau terbaik untukku berlabuh
walau kau telah mengabaikanku
Aku masih mengenangmu

Perkenalan
Oktober 2011, kisah kita bermula di bulan itu. Aku mengenalmu lewat organisasi yang menurutku angkuh, OSIS. Saat itu  dengan isengnya aku mencalonkan diri untuk menjadi Ketua OSIS dan kamu adalah ketua Pemilihan Ketua OSIS.  Lihatlah, mulanya bagiku kamu biasa saja. Aku tidak berpikir apakah kita akan saling memiliki atau bahkan berpikir sedikit saja tentang menyukaimu. Aku hanya memandangmu sebagai kakak kelas, sebagai teman biasa. Tapi tidak demikian selanjutnya,  ketika tanpa kita sadari kalimat-kalimat manis mulai meluncur dari candaan kita. Ada sesuatu yang terasa beda. Sesuatu yang katamu tidak dapat didefinisikan dengan logika dan tak dapat pula dipikirkan dengan rasional. Apa?

Ketika aku meninggalkannya demimu
            Kamu bilang aku bidadarimu, lagu indah yang kamu yang nyanyikan untukku. Manis. Tahukah kadang aku jadi sangat rindu, candu dengan suara tak merdu yang berusaha kamu buat terdengar enak di telingaku. Apakah kamu juga merindukan waktu aku bilang  kamu adalah imam yang baik? Aku merindukanmu, begitu menggilaimu.
Saat itu aku masih punya pacar, namanya Al. Yah memang aku jahat, berbohong padanya tentang perasaanku ke kamu. Tapi aku tidak pernah bohong padanya kalau aku menyayanginya, hanya saja sebatas adik. Sungguh memaksaku berkata itu padanya  adalah hal yang memuakkan. Aku benci melakukannya saat itu, aku takut membuat hatinya sedih.Tapi coba kau lihat! Aku melakukannya, karena aku juga ingin bahagia. Dan jujur saja tentu aku sangat mencintai kamu.  Tampak sangat egois memang. Oh maafkan aku Al, aku menyayangimu, aku tak bohong tentang itu.

Perjuangan memalukan
            Ingatkah kamu, rasa malu yang kita abaikan, saat orang-orang jahat menyuarakan kekesalan mereka? Aku berdiri di sampingmu, kamu berdiri disampingku. Kita tegar. Waktu itu kamu bilang kita akan bisa menghadapi semua ini. Siapa yang perlu ditakuti? Aku percaya kamu pun tahu hanya Tuhan yang perlu kita takuti. Aku tak pernah merasa seyakin ini mencintai laki-laki. Aku benar-benar terhanyut pada pesonamu. Indah.  Tampan. Gagah.
Lagu yang kamu nyanyikan..
Walau badai menghadang,
            Ingatlah ku kan selalu setia menjagamu,
Berdua kita lewati jalan yang berliku tajam.
Aku sangat terharu, kamu bilang memang usia kita muda, namun cinta soal hati. Biar mereka bicara, telinga kita terkunci. Jika demikian aku jadi tidak punya pikiran kamu akan meninggalkanku. Aku yakin padamu. Kamu terhebat. Kita akan kuat, kamu pondasi bangunan hatiku. Ingatlah hal yang sederhana itu.

Hal-hal manis
            Aku suka hal-hal kecil yang kita lakukan, itu manis.
Pagi hari, dengan sukacita aku memasak makanan untukmu. Menjaga kebersihan makanan itu biar kamu tidak sakit gara-gara makanan yang aku buat. Mengantarkannya untukmu. Sadar tidak aku selalu memperhatikan kamu saat makan? Aku senang kamu menyukai makananku. Kalau sudah begitu, rasa kenyang cukup dengan melihatmu makan. Itu cukup kok. Kadang, teman-temanku sampai protes sama aku. Mereka tidak suka jika makanan yang aku masak selalu diperuntukkan buat kamu. Tidak adil ya? Maaf teman-teman…
Lalu, saat hujan deras sore hari dan kita masih di sekolah. Mengingat langkah-langkah kecil kita menyusuri jalanan berkerikil lapangan sekolah.Anehnya kita tidak memilih berjalan di koridor.  Payung biru yang kamu genggam ditangan kananmu, tangan kirimu menggenggam tanganku. Bahkan aku lupa udara dingin begitu menusuk-nusuk kulitku kala itu.
Dan lagi ketika kamu menyuruhku tidak menunggumu di halte bis, kamu khawatir aku telat. Aku akan bilang “Nggak kenapa kok aku telat, aku nggak takut telat selama telatnya bareng sama kamu. Toh dihukumnya cuman lari, aku malah seneng kalo bisa lari sama kamu.” Lalu kamu akan berlari turun dari bis, menarik tanganku dan kita akan berlari sekencang-kencangnya. Kalau aku lelah, kamu berhenti sebentar, bertanya apakah aku baik-baik saja. Aku takkan bisa bilang bahwa itu buruk, melihatmu di hadapanku aku yakin semuanya baik-baik saja. Untungnya gerbang belum tertutup ketika kita datang, fiuh.

11 11 11, Jum’at

            Aku suka hari Jumat.” kataku.
            “Aku juga.”
            “Kenapa?”
            “Aku lahir hari Jumat.”
            “Aku juga,”
            Hei lihat, kita punya beberapa persamaan. Pernah kamu hitung jumlah huruf pada namamu dan namaku? Ternyata sama. Baharudin Yusuf. Norma Handayani. Aku menyukai hal-hal yang sama pada kita. Sangat suka. Dan perbedaan di diri kita, tentunya. Aku rasa kamu dan aku cocok. Kita saling melengkapi, iya kan?
            Aku makin menyukai Jumat apalagi Jumat itu, 11 November 2011. Kamu mendatangiku, memeluk pundakku sambil bilang  I LOVE YOU. Memerah rona wajahku, membuatku malu saat kamu bilang demikian didepan teman-teman perempuanku. Aku hampir menangis bahagia, tapi aku sangat malu. Masih memikirkan tempat dimana kita berada. Bayangkan saja, di depan ruang olahraga, saat jam pelajaran olahraga kelasku.
            Resmi sudah. Kita sepasang kekasih, aku suka kalimat pernyataan itu. Tapi aku lebih suka kalimat-kalimat yang kamu katakan padaku. Aku suka kalau kamu manggil aku “Sayang”. Aku juga suka emoticon kiss :* yang kamu ketik di SMS. Aku suka kacamatamu. Aku suka harum parfummu. Aku suka hidungmu. Aku suka suaramu yang tidak merdu. Aku suka kulitmu yang lebih putih dari kulitku. Aku suka semuanya yang ada di kamu. Apapun itu, walau kadang kamu menyebalkan juga. Tapi aku tetap suka.

Kamu mulai aneh
            Rasanya menyenangkan memikirkanmu. Aku juga tidak pernah bosan menceritakan kamu pada teman-temanku, pada orangtuaku, bahkan pada adikku walau dia kadang tidak mempedulikan aku bercerita. Hal-hal bodoh yang sering kita lakukan membuatku selalu ceria. Lagu-lagu aneh yang sering kamu coba nyanyikan. Nadanya tidak beraturan. Ahh tapi justru suara-suara itu yang membuatku selalu merindukanmu. Saat pandangan kita bertaut mesra. Aku diam, kamu juga mulai diam. Waktu terjadi seperti itu biasanya tiba-tiba kita akan bilang saling sayang.
            “Aku menyayangimu..”
            “Aku juga”
Tapi sepertinya kamu agak aneh. Iya, kamu jadi aneh. Semakin hari, kamu bersikap semakin aneh. Kamu kenapa sih?
            Nggak papa kok  katamu. Apa benar seperti itu? Aku sedikit cemas denganmu. Atau aku mulai mencemskan diriku sendiri yang ketakutan. Aku bahkan tidak sempat dan tidak mau menyempatkan diri memikirkan kamu akan pergi dariku. Tapi apa yang akan terjadi kita tidak tahu. Tidak kamu, tidak juga aku. Kita sama-sama tidak tahu.
Kalau aku bilang aku tidak ingin kehilanganmu apakah itu egois? Aku harap tidak. Aku hanya begitu menyayangmu, mencintaimu, ingin terus bersamamu. Benar, aku ingin terus memilikimu. Bukan untuk memenuhi keegoisanku apalagi nafsu. Semua itu karena aku ingin mengasihimu, tanpa kemunafikan.
Tuhan..
Norma sayang sama Bahar
Norma harap Bahar juga sayang sama Norma
Tuhan..
Bahar sangat mencintai-Mu, bolehkah Norma meminta secuil cintanya Bahar?
Terima kasih Tuhan
Kekasihku tercinta, Baharudin Yusuf, perlahan kamu menjauh. Aku benci sekali saat kamu bilang kamu sibuk. Aku benci kalau SMSku tidak lagi kamu balas. Aku benci kamu tidak mempedulikanku. Aku salah apa? Apa aku perlu meyakinkanmu lagi kalau aku sayang kamu? Perlukah aku mendatangi ruang OSIS untuk sekedar bilang hei aku kangen kamu, kamu kemana saja? Ah menyebalkan. Aku kangen  kamu yang dulu.

Dua minggu
Minggu kedua, kamu melakukannya dengan baik. Membuat dirimu menjauh dariku adalah cara terbaik membuatku terus mengeluh. Membuat diri kita sama-sama jengah. Kamu lelah, apalagi aku. Salah apa aku? Kamu dan Tuhan yang tahu. Kamu diam saja, membuatku jadi tampak bodoh menunggu kamu. Aku biarkan kamu, kamu pun menelantarkan aku. Hebat.
Maaf kalau aku cuek, tapi memang begini keadaanku. Apa mungkin aku berubah? Aku akan berusaha menjadi lebih baik untukmu. Aku senang kamu menyadarinya. Aku senang kamu mau berjanji seperti itu. Tapi aku tidak lagi senang karena sadar semua itu hiburan sementara buatku.
Tepat dua minggu, Jumat, 25 November 2011.
Selamat atas 2 minggu kebersamaan ini kekasihku Baharudin Yusuf.
Hari tiba penuh duka.
Luka hati tak berdarah.
Lebam kekecewaan tak menampakkan warna.
Kau pergi begitu saja

Aku terjaga dan menyadari aku harus bahagia karena hari itu Jumat, 25 November  2011 aku dan kamu merayakan 2 minggu hari kebersamaan kita. Ah aku diam saja menunggumu menyapaku lebih dulu. 1 jam, 2 jam, berjam-jam kamu diam. Aku jadi kesal sendiri dan mulai memukul-mukulkan telepon genggamku diatas bangku kelas. Aku memulai.
“Ternyata udah 2 minggu. Nggak terasa”
“Iya, hehe.”
“Tapi nggak kayak pacaran ya, ehm…”
“Mungkin aku belum siap untuk pacaran.”
“Terus maumu apa?”
“Kalo sahabatan…”
“Oke nggakpapa”
Aku masih baik-baik saja. Aku tidak sampai jatuh pingsan karena kaget, aku bahkan tidak menangis. Hanya merasa sedikit kehilangan. Aku tidak berbuat apa-apa. Aku tidak bertanya mengapa padamu.
Namun ketika aku berdiri tegak dengan kau disampingku, seketika saja kau berlari meninggalkanku. Membiarkan aku tertunduk lesu dan sendu. Apakah kau pernah berpikir, segala asa yang kau cipta membuatku candu?
Tahukah kamu, meski kamu dan aku bukan apa-apa lagi seperti dulu, aku masih memikirkanmu. Kadang aku belum ingin terpejam, masih ingin ingat rautmu, senyum lugu yang buatku menggebu. Aroma kasih yang berbalut seteru. Dulu, dulu terjadi dimana kita saling memahami. Aku jadi kangen sekali sama kamu. Kata seorang temanku, kamu dan aku belum berakhir. Kita hanya lagi mencari pemahaman. Kita memang cerita tanpa akhir. Kuharap begitu..

Sabtu, 25 Februari 2012

Tugas XI TKJ 1

bikin blog


cari hosting and domain gretongan, atao yang bayar juga boleh penting punya :)


bikin website selama 120 hari (kurang lebih)